Mana suaranya?!!
Author Park Raewon disini!!
Kali ini Author akan melanjutkan ff You're My Angel,,
Langsung ajaa!! Check It Out Chinguu,,
“Hana.. Dul.. Set..” ujar Suho seraya melepaskan kedua
tangannya yang berada di sepasang mata emerald Raewon.
_Park Raewon *POV*_
Ku kerjapkan mataku saat Suho oppa sudah melepaskan
tangannya, masih kukerjapkan lagi untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam
retinaku. Saat penglihatanku sudah tidak kabur, yang pertama kulihat adalah
pohon, kulihat Suho oppa tersenyum saat melihat pohon ini. Aku terkejut,
mengapa oppa harus membawaku kesini?
“Eotte? Kau senang?” tanya Suho oppa dengan wajah yang bisa
dibilang senang dan bangga, Mengapa aku harus melihat pohon ini lagi? Mengapa
hanya kenangan buruk yang selalu kukenang?
“Oppa, mengapa kau membawaku ketempat ini?” tanyaku menatap
lekat-lekat batang pohon tua yang berdiri dengan kokoh didepanku ini.
“Aigoo.. ingatanmu memanglah buruk nona Park, kau tak ingat?
Disinilah tempat pertama kali kita bertemu bodoh!” ujar oppa seperti
merendahkanku, aku tidak peduli lagi dengan candaannya. Yang aku tanya
sekarang, mengapa aku harus ketempat ini lagi?
“Hmm.. aku bertemu denganmu di supermarket. Mengapa oppa
membawaku ke tempat ini?” tanyaku masih sabar menantikan jawabannya meskipun
rasanya dadaku sangat sesak mengingat kenangan itu.
“Ani, pertama kali kita bertemu disini bukan disupermarket.
Kau pernah kesini tiga tahun yang lalu kan nona Park?” elak Suho oppa, aku
hanya bisa berkutat dengan pikiranku.
_Flashback on_
Seorang yeoja cantik tengah duduk bersandar pada pohon,
tampaknya yeoja ini sedang merenungkan dan memikirkan sesuatu. Yeoja ini bahkan
tidak menyadari bahwa sedari tadi ada seorang namja yang melihatnya dari jauh.
Senyum manis terukir dari bibir namja itu saat melihat yeoja yang sedari tadi
hanya menatap kosong kedepan.
“Bagaimana bisa kau pergi? Aku masih mencintaimu..
eotteokhe?” ujar Raewon dengan lirih karena terus memikirkan namja yang mungkin
tidak akan kembali lagi kedunia ini.
Bagaimana
ini bisa terjadi? Oppa, mengapa kau tak membawaku pergi saja? Apa oppa senang
melihatku seperti ini? Naega saranghae, mani mani saranghae~ batin
Raewon.
Hatinya sakit setelah mengetahui malaikat pelindungnya pergi
begitu saja. Mengapa semua ini terjadi? Tess~
Kedua bulir air mata itu keluar begitu saja tanpa permisi.
Raewon bangkit, ia tidak mau mengingat lagi kenangan indah yang ia cintai.
Namja yang ia akui sebagai malaikat pelindungnya sekarang sudah
meninggalkannya. Dengan sigap ia menghapus air mata yang berada dipipinya.
Melihat itu, namja yang memerhatikan gerak-gerik Raewon itupun tersenyum.
Raewon berjalan meninggalkan pohon itu, namun baru saja
beberapa langkah Raewon menggerakkan kakinya. Ada seorang namja yang (sengaja)
menabraknya. Ya, tentu saja itu namja yang memerhatikan Raewon tadi. Namja yang
menabraknya terus menerus mengucapkan kata maaf yang membuat telinga Raewon
memanas.
“Jweseonghamnida..” ujar namja itu lagi menunduk, Raewon
hanya tersenyum.
“Ne.. nan, gwenchanaseyo..” ujar Raewon lembut dan tersenyum
manis. Setelah itu Raewon hanya menundukkan badannya dan berjalan pulang.
_Flashback off_
Raewon masih mengingat wajah namja yang menabraknya.
Sedikit-sedikit, wajah Junmyeon memang berubah. Sekarang dirinya mengerti apa
yang dimaksudkan oleh Suho. Namja inilah yang menabraknya dulu.
“Eo.. oppa, neo..? kau yang menabrakku waktu itu??” tanya
Raewon setelah mengingat-ngingat peristiwa itu. Sebenarnya ia sudah mencoba
melupakan kenangan-kenangannya bersama first love-nya. Namun Suho lah yang
memaksa Raewon untuk mengingatnya.
“Hmm.. setelah itu aku mengikutimu, beberapa hari berikutnya
aku kembali menabrakmu di supermarket” ujar Suho memberikan penjelasan, Raewon
mengerutkan dahinya. Pikirannya melayang entah kemana.
“Raewon-ah.. kau mendengarku kan?” tanya Suho lagi
mengibaskan sebelah tangannya didepan wajah Raewon untuk menyadarkan Raewon
dari lamunannya.
“Eohh, Geureom, kau sengaja menabrakku di supermarket oppa?”
tanya Raewon yang hanya dibalas anggukan dari Suho.
“Raewon-ah..” panggil Suho pada Raewon yang masih merenung
sambil memandang pohon besar yang ada didepannya dengan tatapan kosong.
“Hmm?” balas Raewon tak berminat sama sekali untuk memandang
wajah imut milik Suho.
“Aku boleh bertanya sesuatu?” tanya Suho memandang Raewon
dengan hangat dan lembut. Wajahnya menandakan ia ingin membicarakan sesuatu
yang serius. Raewon yang mengetahui perubahan mimik wajah Suho-pun menatap
manik mata Suho dalam-dalam. Tak ada balasan apapun dari Raewon. Hanya sebuah
anggukan kecil yang diberikan oleh Raewon.
“Waktu itu, kau merenung dan menangis disini kan?” Raewon
mengangguk lagi, menunggu Suho untuk melanjutkan perkataannya. Suho menggenggam
erat kedua tangan Raewon, menjalarkan kehangatan ke seluruh tubuh Raewon.
“Mengapa kau menangis? Beberapa hari setelah itu juga kau
tidak suka keluar rumah..” imbuh Suho lagi membuat Raewon menghembuskan
nafasnya kasar. Sejujurnya gadis ini ingin menutup rapat-rapat kenangan manis
sekaligus buruk yang ada dimasa lalunya. Namun, hatinya juga tidak bisa
menanggung semuanya sendiri lagi. Ia butuh seseorang yang bisa mendengarkan
ceritanya dengan baik. Gadis ini ingin menangis dalam pelukan Suho seperti dulu
lagi. Apa yang harus dia lakukan? Pertanyaan ini terus saja menggerayangi
otaknya.
“Mengapa oppa bertanya begitu?” tanya Raewon balik seolah tidak
suka Suho mengungkit-ungkit kembali masa lalunya.
“Aku hanya bertanya, sepertinya saat itu kau ‘benar-benar’
menangis, aku ingin tau apalagi penderitaan yang ada dihidupmu Raewon-ah..”
jelas Suho lembut seraya mengelus rambut Raewon, matanya selalu memancarkan kehangatan
yang membuat Raewon tenang.
“Molla.. aku ingin menceritakan semuanya padamu, tapi aku
juga harus merahasiakan ini. Apa bisa kukatakan bahwa ini dilema?” ujar Raewon
tidak peduli dengan tangan Suho yang membelai lembut rambutnya. Sekarang yang ada
dipikirannya hanyalah masa lalu yang berputar secara acak seperti CD rusak
didalam otaknya. Tiba-tiba saja dia merindukan seorang namja. Namja yang
memiliki wajah datar dan dingin, namja yang begitu perhatian dan selalu
melindunginya, namja yang menghilang begitu saja setelah Raewon berhasil
mengakui bahwa dia mencintainya.
“Tak bisakah kau ceritakan padaku?” tanya Suho lagi seperti
memohon pada Raewon untuk memberitahunya peristiwa menyakitkan apa lagi yang
ada dihidup yeoja cantik yang mempunyai senyum manis ini.
Hanya gelengan kepala yang Raewon berikan untuk menjawab
pertanyaan Suho. Matanya terus memandang lekat-lekat pohon besar ini yang
menyimpan banyak kenangan-kenangan manis dirinya dengan namja yang tengah
dirindukannya saat ini.
“Bisakah kita pergi dari sini? Aku tidak ingin berada disini
lagi..” ujar Raewon dengan suara bergetar, Raewon selalu saja ingin menumpahkan
air matanya jika mengingat rangkaian-rangkaian masa lalunya.
“Eohh..” jawab Suho sambil merangkul bahu Raewon dan
berjalan menuju mobilnya yang ada dipinggir jalan raya dekat pohon besar ini
berada.
*****
Drrttt... Drrttt... Drrttt...
Ponsel Raewon bergetar saat Raewon sedang memakai baju,
bersiap-siap pergi ke kampus. Diraihnya ponsel yang berada di meja rias dekat
ranjang queensize-nya.
Cepat
keluar nona, aku sudah berada diluar.
Hari
ini kau kuantar, tidak ada penolakan.
Raewon tersenyum saat membaca SMS dari Siwon. Setelah
memakai bajunya, yeoja ini langsung saja bergegas menemui Siwon yang tengah
berdiri di samping mobil Audy hitam-nya.
“Morning princess” sapa Siwon ramah sambil membukakan pintu
mobil. Raewon yang bingung dengan tingkah Siwon hanya tersenyum dan memasuki
mobil Siwon dengan dahi berkerut.
“Kita harus sampai kampus tepat waktu nona, mengapa kau lama
sekali?” tanya Siwon setelah masuk kedalam mobil. Dengan lihai Siwon memakai
sabuk pengaman dan membantu Raewon yang nampak kesusahan dalam memakai sabuk
pengamannya. Dahi Raewon makin berkerut karena bingung sekaligus heran dengan
tingkah laku Siwon yang berbeda dari biasanya.
“Siwon-ah, apa kau salah minum obat hari ini?” tanya Raewon
yang penasaran dengan gerak-gerik Siwon yang boleh dibilang aneh. Siwon yang
mendengar secara jelas apa yang dikatakan Raewon itu hanya terkekeh dan
menjalankan mobilnya menuju tempat tujuannya, Kampus.
Selama perjalanan, tidak ada diantara mereka yang membuka
mulutnya. Keduanya terdiam entah karena apa. Raewon juga bingung dengan tingkah
laku Siwon yang aneh. Sesampainya di parkiran kampus, Siwon langsung keluar
mobil tanpa menunggu Raewon. Siwon hanya memberi isyarat agar Raewon tetap
duduk dengan manis. Betapa kagetnya Raewon saat mengetahui Siwon membukakan
pintu mobil dan tersenyum manis. Raewon bingung, namun ia hanya menikmati
lesung pipi Siwon yang menggemaskan menurutnya.
“Mwoya neo?” tanya Raewon saat keluar dari mobil seiring
dengan Siwon menutup pintu mobil. Siwon hanya menggelengkan kepalanya dan
tersenyum. Keduanya berjalan beriringan menuju kantin.
“Siwon-ah, neo gwenchana?” tanya Raewon yang sedari tadi
dibuat bingung dengan tingkah laku Siwon. Yeoja ini bahkan memeriksa suhu badan
Siwon, tangannya berada dikening Siwon seraya dengan keluarnya pertanyaan tadi
dari mulutnya.
“Nan gwenchana, waeyo?” tanya Siwon balik disertai
kekehannya. Bukan kenapa, wajah innocent Raewon saat bingung sangat lucu dan
menggemaskan bagi Siwon.
“Ani, mengapa kau bertingkah aneh?” ujar Raewon sambil
menyender di meja yang bisa dibilang areanya dengan Siwon dan Jiyeon eonni.
Karena setiap hari mereka selalu duduk di meja ini.
“Aneh? Aku tidak aneh, memang salah jika aku memperlakukanmu
layaknya tuan puteri?” tanya Siwon tersenyum sumringah dan cengengesan. Raewon
tau, pasti ada yang tidak beres dengan sahabatnya ini. Ia harus menyelidiki
lebih lanjut mengapa Siwon bersikap seperti ini.
“Hmm,, Geuraekunna, Ah! Jiyeon eonni eodiseyo?” tanya Raewon
mengarahkan pandangannya kesekitar kantin namun nihil. Raewon tidak menemukan
eonni-nya.
“Noona? Molla, mengapa setiap kali kita tiba dikampus kau
selalu menanyakannya? Aku saja tidak pernah kau tanya keberadaannya..” jawab
Siwon seperti sedang merajuk. Lagi-lagi dahi Raewon berkerut, memang sepertinya
ada yang tidak beres dengan Siwon.
“Aishh.. Karena kau selalu ada jika aku kesini, tapi eonni?
Dia tidak ada kan sekarang? Mana mungkin aku mencari-cari orang yang aku sudah
tau keberadaannya, pabo!” cetus Raewon lalu menjitak kepala Siwon, yang dijitak
hanya mendengus kesal dan mengelus-elus kepalanya. Tak lama kemudian, datanglah
Kyuhyun, Leeteuk dan Donghae. Sontak saja para yeoja dikantin itu ricuh karena
ketampanan mereka bertiga.
“Annyeong!” sapa Kyuhyun ramah pada Raewon dan tersenyum
dengan manis. Kyuhyun dan Donghae berlalu, tapi tidak dengan Leeteuk yang tetap
berdiri didepan Raewon dan memberikan senyum mautnya.
“Annyeong, Raewon-ssi.. Apa yang sedang kau lakukan?” tanya
Leeteuk ramah. Semua yeoja hampir berteriak histeris karena melihat senyumnya.
Angel, mengapa senyumnya seolah seperti malaikat?
“Oh, Annyeong Leeteuk-ssi.. aku sedang menunggu sahabatku,
Jiyeon” balas Raewon tak kalah ramah dan membalas senyuman Leeteuk. Tapi entah
mengapa Raewon merasakan kenyamanan saat berada didekat Leeteuk.
“Kau sudah sarapan? Mau bergabung makan dengan kami?” tanya
Leeteuk menawari Raewon untuk makan bersamanya, Kyuhyun dan juga Donghae. Entah
apa yang Raewon pikirkan sampai tak menyadari bahwa tangannya sudah digenggam
oleh Leeteuk. Tanpa menunggu jawaban dari Raewon, Leeteuk menarik dengan halus
tangan Raewon agar mau sarapan dengannya.
“Hyung, apa yang kau lakukan?” tanya Kyuhyun saat mengetahui
Leeteuk menggenggam tangan Raewon.
“Mwo? Aku hanya mengajaknya sarapan dengan kita, apa aku
salah?” jawab Leeteuk santai seraya mempersilahkan Raewon untuk duduk. Siwon
yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Raewon dan ketiga namja tadi hanya
terbelalak karena tidak percaya apa yang ia lihat. Segera saja Siwon bergegas
mencari Jiyeon untuk memberitahu apa yang disaksikannya barusan.
“Eumm, Chogi, apa tidak apa-apa aku disini? Sepertinya
banyak yang tidak suka jika aku disini..” ujar Raewon jujur sambil memandangi
wajah teman-temannya yang tampak tidak suka dan iri pada Raewon.
“Mereka? Mengapa kau memedulikan tatapan orang padamu? Apa
mereka memberimu makan?” jawab Donghae sambil tersenyum manis.
“Raewon-ah, kapan kau
akan kembali ke langit?” tanya Kyuhyun
Aahh.. Comment'nya chinguu..
Please buat blog ini rame kaya dipasar, oke?