Sabtu, 25 Januari 2014

You're My Angel (part 4)

Annyeong Readers!!
Mana suaranya?!!
Author Park Raewon disini!!
Kali ini Author akan melanjutkan ff You're My Angel,,
Langsung ajaa!! Check It Out Chinguu,,

“Hana.. Dul.. Set..” ujar Suho seraya melepaskan kedua tangannya yang berada di sepasang mata emerald Raewon.

_Park Raewon *POV*_
Ku kerjapkan mataku saat Suho oppa sudah melepaskan tangannya, masih kukerjapkan lagi untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinaku. Saat penglihatanku sudah tidak kabur, yang pertama kulihat adalah pohon, kulihat Suho oppa tersenyum saat melihat pohon ini. Aku terkejut, mengapa oppa harus membawaku kesini?
“Eotte? Kau senang?” tanya Suho oppa dengan wajah yang bisa dibilang senang dan bangga, Mengapa aku harus melihat pohon ini lagi? Mengapa hanya kenangan buruk yang selalu kukenang?
“Oppa, mengapa kau membawaku ketempat ini?” tanyaku menatap lekat-lekat batang pohon tua yang berdiri dengan kokoh didepanku ini.
“Aigoo.. ingatanmu memanglah buruk nona Park, kau tak ingat? Disinilah tempat pertama kali kita bertemu bodoh!” ujar oppa seperti merendahkanku, aku tidak peduli lagi dengan candaannya. Yang aku tanya sekarang, mengapa aku harus ketempat ini lagi?
“Hmm.. aku bertemu denganmu di supermarket. Mengapa oppa membawaku ke tempat ini?” tanyaku masih sabar menantikan jawabannya meskipun rasanya dadaku sangat sesak mengingat kenangan itu.
“Ani, pertama kali kita bertemu disini bukan disupermarket. Kau pernah kesini tiga tahun yang lalu kan nona Park?” elak Suho oppa, aku hanya bisa berkutat dengan pikiranku.
_Flashback on_
Seorang yeoja cantik tengah duduk bersandar pada pohon, tampaknya yeoja ini sedang merenungkan dan memikirkan sesuatu. Yeoja ini bahkan tidak menyadari bahwa sedari tadi ada seorang namja yang melihatnya dari jauh. Senyum manis terukir dari bibir namja itu saat melihat yeoja yang sedari tadi hanya menatap kosong kedepan.
“Bagaimana bisa kau pergi? Aku masih mencintaimu.. eotteokhe?” ujar Raewon dengan lirih karena terus memikirkan namja yang mungkin tidak akan kembali lagi kedunia ini.
Bagaimana ini bisa terjadi? Oppa, mengapa kau tak membawaku pergi saja? Apa oppa senang melihatku seperti ini? Naega saranghae, mani mani saranghae~ batin Raewon.
Hatinya sakit setelah mengetahui malaikat pelindungnya pergi begitu saja. Mengapa semua ini terjadi? Tess~
Kedua bulir air mata itu keluar begitu saja tanpa permisi. Raewon bangkit, ia tidak mau mengingat lagi kenangan indah yang ia cintai. Namja yang ia akui sebagai malaikat pelindungnya sekarang sudah meninggalkannya. Dengan sigap ia menghapus air mata yang berada dipipinya. Melihat itu, namja yang memerhatikan gerak-gerik Raewon itupun tersenyum.
Raewon berjalan meninggalkan pohon itu, namun baru saja beberapa langkah Raewon menggerakkan kakinya. Ada seorang namja yang (sengaja) menabraknya. Ya, tentu saja itu namja yang memerhatikan Raewon tadi. Namja yang menabraknya terus menerus mengucapkan kata maaf yang membuat telinga Raewon memanas.
“Jweseonghamnida..” ujar namja itu lagi menunduk, Raewon hanya tersenyum.
“Ne.. nan, gwenchanaseyo..” ujar Raewon lembut dan tersenyum manis. Setelah itu Raewon hanya menundukkan badannya dan berjalan pulang.
_Flashback off_
Raewon masih mengingat wajah namja yang menabraknya. Sedikit-sedikit, wajah Junmyeon memang berubah. Sekarang dirinya mengerti apa yang dimaksudkan oleh Suho. Namja inilah yang menabraknya dulu.
“Eo.. oppa, neo..? kau yang menabrakku waktu itu??” tanya Raewon setelah mengingat-ngingat peristiwa itu. Sebenarnya ia sudah mencoba melupakan kenangan-kenangannya bersama first love-nya. Namun Suho lah yang memaksa Raewon untuk mengingatnya.
“Hmm.. setelah itu aku mengikutimu, beberapa hari berikutnya aku kembali menabrakmu di supermarket” ujar Suho memberikan penjelasan, Raewon mengerutkan dahinya. Pikirannya melayang entah kemana.
“Raewon-ah.. kau mendengarku kan?” tanya Suho lagi mengibaskan sebelah tangannya didepan wajah Raewon untuk menyadarkan Raewon dari lamunannya.
“Eohh, Geureom, kau sengaja menabrakku di supermarket oppa?” tanya Raewon yang hanya dibalas anggukan dari Suho.
“Raewon-ah..” panggil Suho pada Raewon yang masih merenung sambil memandang pohon besar yang ada didepannya dengan tatapan kosong.
“Hmm?” balas Raewon tak berminat sama sekali untuk memandang wajah imut milik Suho.
“Aku boleh bertanya sesuatu?” tanya Suho memandang Raewon dengan hangat dan lembut. Wajahnya menandakan ia ingin membicarakan sesuatu yang serius. Raewon yang mengetahui perubahan mimik wajah Suho-pun menatap manik mata Suho dalam-dalam. Tak ada balasan apapun dari Raewon. Hanya sebuah anggukan kecil yang diberikan oleh Raewon.
“Waktu itu, kau merenung dan menangis disini kan?” Raewon mengangguk lagi, menunggu Suho untuk melanjutkan perkataannya. Suho menggenggam erat kedua tangan Raewon, menjalarkan kehangatan ke seluruh tubuh Raewon.
“Mengapa kau menangis? Beberapa hari setelah itu juga kau tidak suka keluar rumah..” imbuh Suho lagi membuat Raewon menghembuskan nafasnya kasar. Sejujurnya gadis ini ingin menutup rapat-rapat kenangan manis sekaligus buruk yang ada dimasa lalunya. Namun, hatinya juga tidak bisa menanggung semuanya sendiri lagi. Ia butuh seseorang yang bisa mendengarkan ceritanya dengan baik. Gadis ini ingin menangis dalam pelukan Suho seperti dulu lagi. Apa yang harus dia lakukan? Pertanyaan ini terus saja menggerayangi otaknya.
“Mengapa oppa bertanya begitu?” tanya Raewon balik seolah tidak suka Suho mengungkit-ungkit kembali masa lalunya.
“Aku hanya bertanya, sepertinya saat itu kau ‘benar-benar’ menangis, aku ingin tau apalagi penderitaan yang ada dihidupmu Raewon-ah..” jelas Suho lembut seraya mengelus rambut Raewon, matanya selalu memancarkan kehangatan yang membuat Raewon tenang.
“Molla.. aku ingin menceritakan semuanya padamu, tapi aku juga harus merahasiakan ini. Apa bisa kukatakan bahwa ini dilema?” ujar Raewon tidak peduli dengan tangan Suho yang membelai lembut rambutnya. Sekarang yang ada dipikirannya hanyalah masa lalu yang berputar secara acak seperti CD rusak didalam otaknya. Tiba-tiba saja dia merindukan seorang namja. Namja yang memiliki wajah datar dan dingin, namja yang begitu perhatian dan selalu melindunginya, namja yang menghilang begitu saja setelah Raewon berhasil mengakui bahwa dia mencintainya.
“Tak bisakah kau ceritakan padaku?” tanya Suho lagi seperti memohon pada Raewon untuk memberitahunya peristiwa menyakitkan apa lagi yang ada dihidup yeoja cantik yang mempunyai senyum manis ini.
Hanya gelengan kepala yang Raewon berikan untuk menjawab pertanyaan Suho. Matanya terus memandang lekat-lekat pohon besar ini yang menyimpan banyak kenangan-kenangan manis dirinya dengan namja yang tengah dirindukannya saat ini.
“Bisakah kita pergi dari sini? Aku tidak ingin berada disini lagi..” ujar Raewon dengan suara bergetar, Raewon selalu saja ingin menumpahkan air matanya jika mengingat rangkaian-rangkaian masa lalunya.
“Eohh..” jawab Suho sambil merangkul bahu Raewon dan berjalan menuju mobilnya yang ada dipinggir jalan raya dekat pohon besar ini berada.
                                                                       *****
Drrttt... Drrttt... Drrttt...
Ponsel Raewon bergetar saat Raewon sedang memakai baju, bersiap-siap pergi ke kampus. Diraihnya ponsel yang berada di meja rias dekat ranjang queensize-nya.
Cepat keluar nona, aku sudah berada diluar.
Hari ini kau kuantar, tidak ada penolakan.
Raewon tersenyum saat membaca SMS dari Siwon. Setelah memakai bajunya, yeoja ini langsung saja bergegas menemui Siwon yang tengah berdiri di samping mobil Audy hitam-nya.
“Morning princess” sapa Siwon ramah sambil membukakan pintu mobil. Raewon yang bingung dengan tingkah Siwon hanya tersenyum dan memasuki mobil Siwon dengan dahi berkerut.
“Kita harus sampai kampus tepat waktu nona, mengapa kau lama sekali?” tanya Siwon setelah masuk kedalam mobil. Dengan lihai Siwon memakai sabuk pengaman dan membantu Raewon yang nampak kesusahan dalam memakai sabuk pengamannya. Dahi Raewon makin berkerut karena bingung sekaligus heran dengan tingkah laku Siwon yang berbeda dari biasanya.
“Siwon-ah, apa kau salah minum obat hari ini?” tanya Raewon yang penasaran dengan gerak-gerik Siwon yang boleh dibilang aneh. Siwon yang mendengar secara jelas apa yang dikatakan Raewon itu hanya terkekeh dan menjalankan mobilnya menuju tempat tujuannya, Kampus.
Selama perjalanan, tidak ada diantara mereka yang membuka mulutnya. Keduanya terdiam entah karena apa. Raewon juga bingung dengan tingkah laku Siwon yang aneh. Sesampainya di parkiran kampus, Siwon langsung keluar mobil tanpa menunggu Raewon. Siwon hanya memberi isyarat agar Raewon tetap duduk dengan manis. Betapa kagetnya Raewon saat mengetahui Siwon membukakan pintu mobil dan tersenyum manis. Raewon bingung, namun ia hanya menikmati lesung pipi Siwon yang menggemaskan menurutnya.
“Mwoya neo?” tanya Raewon saat keluar dari mobil seiring dengan Siwon menutup pintu mobil. Siwon hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Keduanya berjalan beriringan menuju kantin.
“Siwon-ah, neo gwenchana?” tanya Raewon yang sedari tadi dibuat bingung dengan tingkah laku Siwon. Yeoja ini bahkan memeriksa suhu badan Siwon, tangannya berada dikening Siwon seraya dengan keluarnya pertanyaan tadi dari mulutnya.
“Nan gwenchana, waeyo?” tanya Siwon balik disertai kekehannya. Bukan kenapa, wajah innocent Raewon saat bingung sangat lucu dan menggemaskan bagi Siwon.
“Ani, mengapa kau bertingkah aneh?” ujar Raewon sambil menyender di meja yang bisa dibilang areanya dengan Siwon dan Jiyeon eonni. Karena setiap hari mereka selalu duduk di meja ini.
“Aneh? Aku tidak aneh, memang salah jika aku memperlakukanmu layaknya tuan puteri?” tanya Siwon tersenyum sumringah dan cengengesan. Raewon tau, pasti ada yang tidak beres dengan sahabatnya ini. Ia harus menyelidiki lebih lanjut mengapa Siwon bersikap seperti ini.
“Hmm,, Geuraekunna, Ah! Jiyeon eonni eodiseyo?” tanya Raewon mengarahkan pandangannya kesekitar kantin namun nihil. Raewon tidak menemukan eonni-nya.
“Noona? Molla, mengapa setiap kali kita tiba dikampus kau selalu menanyakannya? Aku saja tidak pernah kau tanya keberadaannya..” jawab Siwon seperti sedang merajuk. Lagi-lagi dahi Raewon berkerut, memang sepertinya ada yang tidak beres dengan Siwon.
“Aishh.. Karena kau selalu ada jika aku kesini, tapi eonni? Dia tidak ada kan sekarang? Mana mungkin aku mencari-cari orang yang aku sudah tau keberadaannya, pabo!” cetus Raewon lalu menjitak kepala Siwon, yang dijitak hanya mendengus kesal dan mengelus-elus kepalanya. Tak lama kemudian, datanglah Kyuhyun, Leeteuk dan Donghae. Sontak saja para yeoja dikantin itu ricuh karena ketampanan mereka bertiga.
“Annyeong!” sapa Kyuhyun ramah pada Raewon dan tersenyum dengan manis. Kyuhyun dan Donghae berlalu, tapi tidak dengan Leeteuk yang tetap berdiri didepan Raewon dan memberikan senyum mautnya.
“Annyeong, Raewon-ssi.. Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Leeteuk ramah. Semua yeoja hampir berteriak histeris karena melihat senyumnya. Angel, mengapa senyumnya seolah seperti malaikat?
“Oh, Annyeong Leeteuk-ssi.. aku sedang menunggu sahabatku, Jiyeon” balas Raewon tak kalah ramah dan membalas senyuman Leeteuk. Tapi entah mengapa Raewon merasakan kenyamanan saat berada didekat Leeteuk.
“Kau sudah sarapan? Mau bergabung makan dengan kami?” tanya Leeteuk menawari Raewon untuk makan bersamanya, Kyuhyun dan juga Donghae. Entah apa yang Raewon pikirkan sampai tak menyadari bahwa tangannya sudah digenggam oleh Leeteuk. Tanpa menunggu jawaban dari Raewon, Leeteuk menarik dengan halus tangan Raewon agar mau sarapan dengannya.
“Hyung, apa yang kau lakukan?” tanya Kyuhyun saat mengetahui Leeteuk menggenggam tangan Raewon.
“Mwo? Aku hanya mengajaknya sarapan dengan kita, apa aku salah?” jawab Leeteuk santai seraya mempersilahkan Raewon untuk duduk. Siwon yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Raewon dan ketiga namja tadi hanya terbelalak karena tidak percaya apa yang ia lihat. Segera saja Siwon bergegas mencari Jiyeon untuk memberitahu apa yang disaksikannya barusan.
“Eumm, Chogi, apa tidak apa-apa aku disini? Sepertinya banyak yang tidak suka jika aku disini..” ujar Raewon jujur sambil memandangi wajah teman-temannya yang tampak tidak suka dan iri pada Raewon.
“Mereka? Mengapa kau memedulikan tatapan orang padamu? Apa mereka memberimu makan?” jawab Donghae sambil tersenyum manis.
“Raewon-ah, kapan kau akan kembali ke langit?” tanya Kyuhyun

Aahh.. Comment'nya chinguu..
Please buat blog ini rame kaya dipasar, oke?

Selasa, 21 Januari 2014

The Mistery

Saya Author baru disini, Annyeong!
Kalian bisa panggil saya Kim NaYoung..

The Mistery
Title : Misteri tentang siapa sosok yang ada di balik terror yang menghantui, melukai dan bahkan hendak membunuh SuperExo
Author : Kim NaYoung
Rating : PG-13
Genre : horror, mistery, action, dengan sedikit bumbu comedy (emang masakan??)
Length : mungkin berchapter
Main cast : Kim JongWoon, Kim JongIn
Other cast : Kim Joonmyeon a.k.a Kim Suho. Selain itu, temukan sendiri.. J
Disclaimer : all cast milik Allah swt (sok alim), keluarga mereka dan yg psti milik mereka sendiri, kecuali si abang tampan bersuara emas a.k.a Kim JongWoon, and si tiang listrik berjalan a.k.a Kris Wu, mereka boleh dong buat Author...???? hehehehe just kidding guys krna author dah tau psti jawabannya gak boleh.. -___-#
Ff ni terinspirasi dari Drama Deathbell, awalnya saya di ajak nonton tu drama sma tmen, eh, smpe skrg jd kbayang – bayang wajah tampan, nan menggoda iman juga imutnya Kimbum. Jadi terciptalah ff ini... tapi perlu diingat!!!! Ff ini murni 10000000000000000% hasil pemikiran saya sendiri, maaf klw ada ksmaan nma tokoh, tempat dll. Barang siapa yang mengcopas ff ini tanpa seizin saya, MINTAIN TANDA TANGAN SELURUH MEMBER :
1.     SUPER JUNIOR
2.    EXO
3.    SHINee
WARNING!!!!! Typo bergentayangan dimana – mana! Ni ff perdana author (perdana??? Emangnya film??) jadi mian kalo jelek, dan gak dapet feelnya. Don’t be a silent reader!!!! Kalau baca, harus, wajib, kudu, mesti, coment.
Baca + coment + kritik + saran + ikhlas + gak pke nyolot = pahala + author do’ain ketemu bias
Sebelumnya Author mau jelasin sesuatu dulu takut readers semua pada gak ngerti. (readers : maksud, lo thor???)
            Disini, Yesung as JongWoon, Kai, and Suho itu adik kakak, ya udah pada taulah yah, siapa yang jadi kakak pertama sampe yang bungsu, udah pasti kakak pertama ya si Kim JongWoon ahjussi (#PLAAAKKK, digampar Clouds, pdhal author sndiri Clouds... ckckckc -_-#), kakak kedua ya, si Second of Siwon, siapa lgi klw bkan Suho, and yg jdi magnae ya si Kkamjong. -_-“ (#PLAAAKK, di gampar teleporters).
Selain itu, cast yg lain sahabatnya main cast yang ada di atas. Intinya ni ff horror yang  brothership!!! (emang ada???)
Ywdh gk usah bnyak cincong lagi, yesungdahlah cekidot!!!!
.
.
.
Author P.O.V
            Matahari mulai menyinari kota Seoul, namun namja yang satu ini -atau bisa dipanggil JongWoon- belum juga menunjukkan keinginan untuk bangun dari tempat tidur dan bersiap – siap ke sekolah padahal waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh.
DUAKKK... DUAKK... (ceritanya pintu di gedor keras... hehehe)
“HYUUUUNNGGGGG IRRREEEOOOONAAAAAA!!!!!!” tiba – tiba sebuah suara menyeru.
JongWoon sempat kaget, namun ia memutuskan untuk kembali bergulat dengan selimut tebalnya.
Sepuluh detik kemudian...
“HYYYUUUUUNNNNGGGGG BANGGUUUUNNNN!!!!!!!!!!!!! HYUNG TIDAK SEKOLAH???? KALAU HYUNG MASIH TIDAK MAU BANGUN JUGA, AKU AKAN BILANG PADA MOM, KALAU HYUNG TIDAK MAU SEKOLAH!!!!”
Tiba – tiba JongWoon bangun dan langsung membuka pintu kamarnya begitu mendengar kalimat ‘KALAU HYUNG MASIH TIDAK MAU BANGUN JUGA, AKU AKAN BILANG PADA MOM, KALAU HYUNG TIDAK MAU SEKOLAH!!!!’. Karna ia takut kalau sampai Kai benar2 akan melaporkannya pada momnya karna susah dibangunkan. Bisa – bisa ia akan mendengar ocehan2 mommynya yang panjang x lebar x tinggi, ngalahin tembok China. (busyet dah-_-#)
“Ne, aku bangun, Kai!!!! memangnya sekarang jam berapa huh???” taya JongWoon ketus pada namdongsaengnya, -atau lebih tepatnya lagi orang yang sudah mengganggu tidur cantiknya-.
“ini sudah jam setengah tujuh hyungku yang tampan, baik hati, dan tidak sombong!!!” kata Kai penuh penekanan pada setiap kata – katanya, juga seringaian yang tampak pada bibirnya, karna ia berhasil membangunkan hyungnya yang kebo itu.
Seketika mata JongWoon membulat, lalu sedetik kemudian, ia segera menyambar handuk yang ada di meja belajarnya, dan berlari dengan terburu – buru menuju kamar mandi hingga menabrak dirinya. Untung ia bisa menjaga keseimbangannya kalau tidak sudah dapat di perkirakan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Kai hanya geleng – geleng kepala melihat kelakuan hyung tertuanya, itu. Belum selesai Kai geleng – geleng kepala, ia sudah dibuat kaget lagi dengan kelakuan hyungnya yang menabrak hyungnya yang satu lagi (readers : bilang Suho aja susah amat?!, author : diem lu!!! #deathglare, readers : ampun bang...) hingga ia terjatuh.
“AAAAAAWWWW, YA!!!! HYUNG!!! BISAKAH KAU BERHATI – HATI SEDIKIT, EOH???? SAKIT TAUUUUU!!!!!!!!!!!!!” seru Suho yang tidak terima bokong sexynya mencium lantai akibat ulah hyungnya itu.
“gwachena, hyung???” tanya Kai sambil mengulurkan tangannya untuk membantu hyungnya berdiri.
“ne, nan gwachena. Gomawo” balas Suho sambil tersenyum. (#bayangin deh Suho kalo senyum kaya gimane... OMIGOTTTT!!!!!!!!!!!!)
“yasudah hyung, kajja, sambil menuggu JongWoon hyung bersiap – siap, lebih baik kita sarapan saja”
“Ne, kajja”
#Skip Time
“Dak... dak... dak...” bunyi sepasang sepatu yang bergesekan dengan lantai tangga yang terbuat dari kayu tersebut memecah keheningan di rumah mewah tersebut.
“Morning, mom” sapa JongWoon sambil mencium pipi mommnya itu.
“Morning, honey” sahut momnya sambil tersenyum.
Seperi biasa, JongWoon hanya mengambil segelas susu dan meminumnya dengan cepat, berlalu untuk mengambil jaket, kunci motor sportnya, dan tak ketinggalan helmnya juga. Karna ia bukan tipe orang yang harus selalu sarapan di pagi hari, karna dengan sarapan justru itu akan membuatku sakit perut, itu yang ia ucapkan setiap ditanya. (biar sama kaya author, kan author juga suka sakit perut kalau sarapan pagi – pagi.. hehehehe :D)
“kalian sudah selesai kan, sarapannya? Mau berangkat bersama atau tidak?” tanya JongWoon memastikan. (maksudnya kaya konvoi, gtu.. kan JongWoon pke motor, Kai ame Suho pke mobil)
“Ne hyung.” Jawab Suho dan Kai kompak
“yasudah cepat, kutunggu kalian di luar, mom aku berangkat, ya...” jawab JongWoon cuek, menyalami mommynya dan berlalu menuju garasi untuk mengambil motornya.
“Biasa...” gumam Kai agak ketus, karna bosan melihat tingkah hyungnya yang kelewat cuek, dan terlihat dingin itu. Padahal dengan ibunya sendiri. Begitu pikir Kai.
“Sudahlah Kai, JongWoon hyung kan memang seperti itu orangnya, maklumi sajalah..” sahut Suho bijak. (widdddiiieeehhhh)
“yasudah mom, kami pergi dulu, ya? Bye” pamit Suho dan Kai pada mommynya sambil mencium tangannya.
Pasti dari tadi kalian bingung kemana daddy mereka? Yap, daddy mereka sedang berada di London untuk mengurus perusahaannya yang sedang bekerja sama dengan salah satu perusahaan yang ada di sana. Jadi mereka di rumah hanya berempat, JongWoon, Suho, Kai, dan mommy mereka. Sebenarnya ada dua orang pembantu, dan satu orang supir disini, yaitu Mrs. Nara, Mr. dan Mrs. Dony, namun Mr. dan Mrs. Dony ikut daddy mereka ke London, untuk membantu beberapa keperluan daddy mereka, sedangkan Mrs. Nara sedang pulang kampung ke Mokpo (Jadi inget Donghae), jadi ya, mereka hanya berempat di rumah.
~The Mistery~
#Skip Time
In The School
Author P.O.V
Sebuah motor sport hitam dan Lamborgini galardo hitam memasuki tempat parkir Bonamana High School (keren bgt sklh SMA doang namanya Bonamana.. ckckck). Semua mata tertuju pada pengemudi dua buah kendaraan tersebut yang merupakan anggota SuperExo. Yap, SuperExo adalah sebutan untuk sekumpulan namja tampan, kaya, pintar, dan juga baik hati yang sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku SD.
JongWoon P.O.V
Akhirnya, sampai juga di sekolah. Untung belum bel, jadi aku masih bisa istirahat sebentar di kelas. Ku cari tempat parkir yang teduh namun mudah dijangkau olehku, agar tidak terlalu lama mencari motorku, nantinya.
Sejak aku melepas helmku, juga Suho dan Kai keluar dari mobil, sudah banyak pasang mata yang memperhatikan kami. Bahkan, sekarang segerombolan yeoja sedang berlari menghampiri kami. Aku tahu mereka mau apa terhadap kami. Apalagi jika kalau bukan meminta tanda tangan / meminta foto / mengajak berkencan / sekedar mengucapkan ‘Selamat pagi oppa!’. Seperti artis?? Ya, awalnya aku senang – senang saja, tapi lama – lama seperti ini, aku muak juga.
“selamat pagi oppa?!”
“oppa apa aku boleh meminta tanda tanganmu??”
“apakah nanti sore opppa ada acara??”
“oppa aku minta fotomu boleh??”
Benar, kan??? Apa kataku. Sebenarnya aku sudah cukup muak dengan semua ini. Mereka seperti tidak bisa melihat keadaan. Bahkan, jika ada guru sekalipun. Bahkan, kemarin mereka di hukum guru BK, karna mengejar – ngejar kami. Untung saja ada guru tersebut, sehingga kami bisa meminta bantuan agar terlepas dari mereka. Tapi, sepertinya itu tidak cukup membuat mereka jera untuk mengulanginya lagi. Padahal, aku disini sebagai Ketua OSIS, namun sepertinya jabatanku itu justru malah membuat mereka semakin tergila-gila padaku . -__-#poorjongwoon
JongWoon P.O.V end
Author P.O.V
Sudah banyak yeoja yang menghampiri JongWoon, Suho, dan Kai. Berbeda dengan Suho, dan Kai yang masih melayani permintaan para fans mereka, JongWoon langsung berjalan menghindar meniggalkan mereka.
“Hyung, mau kemana, kau??” seru Suho melihat hyungnya kabur
“kelas” jawab JongWoon cuek
“YA!! Hyung tunggu, aku” kata Kai tidak terima ditinggal. Dan malah berlari meninggalkan Suho.
“YA!!! Kai!!, aish... dfhdbvhscskdbgrucvfwh” Suho ngedumel. Karna ditinggal sendirian. #Poor Suho
~The Mistery~
Kris P.O.V
Kulihat JongWoon hyung, Suho, dan Kai mulai dikerumuni fans yeoja mereka. Aku hanya terkekeh geli. Karna memang anggota SuperExo yang paling terkenal dan memiliki fans paling banyak, ya Kim brothers itu. Apalagi Jongwoon hyung dan Suho, mereka kan Ketua dan Wakil Ketua OSIS, dan seperti biasa juga JongWoon hyung langsung berjalan menghindar menuju kelas. Aku yang berada di pintu kelas, sambil tertawa geli, langsung mendapat pukulan cukup keras di bagian lenganku dan deathglare dari JongWoon hyung.
“wae?? Kenapa kau tertawa, huh??” kata JongWoon hyung galak
“aniyo, hanya ingin tertawa saja, kekekekek”jawabku masih sambil terkikik
“huhft...” terdengar helaan nafas dari JongWoon hyung yang berlalu masuk ke kelas meninggalkan ku.
Hehhe... memang enak. Suruh siapa punya fans banyak? Wkwkwwk #evillaugh
Kris P.O.V end

You're My Angel (part 3)

Annyeong readers!
Author kembali lagi dengan membawa ff kelanjutan You're My Angel part 3! Horeee!! *Garing,uppss
Oiya kita belum kenalan ya readers, sebut aja Author itu 'Park Raewon'
"Annyeonghaseyo chingureul, Cheoneun Park Raewon imnida. Bangapseumnida..". Oke, karena kalian pasti penasaran dengan yang selanjutnya jadi, Check It Out!


“Annyeong, Raewon-ah” sapa namja itu pada Raewon, yang disapa hanya tersenyum kaku karena masih belum percaya dengan penglihatannya. Dikerjapkan lagi matanya beberapa kali untuk memastikan bahwa matanya tidak bermasalah.
“Raewon-ah..” panggil namja itu lagi karena merasa tidak mendapat jawaban dari Raewon, Raewon yang terlihat sudah mengumpulkan kesadarannya pun mengajak namja tadi untuk masuk ke rumahnya.
“Eh, kau sendirian?” tanya namja yang diyakini Raewon adalah Suho mantan namjachingunya.
“Ne, kau mau minum apa oppa?” tanya Raewon mengatasi rasa canggungnya, Suho mengerutkan dahinya. Namja itu masih bingung dengan kelakuan Raewon, raewon bersikap seperti ini jika dia merasa canggung saja. Namun, apa yang harus Raewon canggungkan? Bukankah Suho dan Raewon saling mengenal sudah sangat lama?
“Sekarang dihadapanmu, aku menjadi tamu-kah? Ahh.. matta! Diantara kita sudah tidak ada ikatan lagi kan?” ujar Suho membuat Raewon kaget, ia menyesali apa yang telah dikatakannya. Park Raewon, aku cukup tau bahwa kau bodoh. Tapi, apa kau sebodoh ini? Rutuk Raewon dalam hati tak dapat menyembunyikan kebodohannya.
“Ani, mianhae oppa.. aku hanya tidak suka dengan suasana canggung. Bukankah oppa mengetahuinya?” jawab Raewon dengan jujur, membohongi seorang Kim Junmyeon adalah sesuatu yang tidak mungkin dapat ia lakukan, Suho mengenal Raewon sudah bertahun-tahun lamanya jadi semuanya akan sia-sia.
“Hmm.. bagaimana kehidupanmu?” tanya Suho ingin mengetahui keadaan Raewon, namja ini tau dibalik senyum Raewon yang manis tersimpan dirinya yang rapuh dan air mata yang ia sembunyikan. Namja ini tau, Raewon enggan menangis dihadapan orang yang tidak dikenalnya dengan baik. Hanya dihadapan Suho-lah Raewon dapat menangis sesuka hatinya tanpa harus khawatir akan gengsinya.
“Huh, kemana saja oppa selama ini? Bukankah dulu oppa berjanji akan menjagaku? Harusnya oppa tau keadaanku seperti apa jika ingin melindungiku, Pabo!” jawab Raewon dengan nada bercanda, sebenarnya ingin saja rasanya Raewon menghambur ke pelukan Suho, karena selama ini ia kesepian. Dulu apa saja yang dilakukannya pastilah dengan Suho, tapi sekarang? Bagaikan pungguk merindukan rembulan, Raewon selalu mengecek kotak surat dihalaman depannya. Berharap ada secarik kertas yang Suho kirimkan untuk Raewon. Tapi nyatanya?
“Mianhae, kau tidak berbuat bodoh selama aku tak ada kan? Kau tidak membaca novel lagi kan??” selidik Suho yang dibalas dengan kekehan dari Raewon, namja ini memang tau betul semua kebiasaan buruk yang dimiliki yeoja cantik yang sedang tersenyum dengan manis ini.
“Aigoo.. oppa kan tau, aku membaca novel jika mood-ku sedang buruk saja. Mana mungkin aku membacanya jika mood-ku sedang baik?” jawab Raewon berbohong, apa kalian tau yang dilakukan Raewon seharian didalam kamar? Apa lagi kalau bukan membaca novel?
“Jeongmal? Kau tidak sedang berbohong kan nona Park?” tanya Suho sambil menyipitkan matanya seolah kata-kata Raewon itu bohong belaka.
“Oppa..” rengek Raewon seperti anak kecil sambil memukul lengan Suho pelan.
“Arasseo, oh ya! Aku ingin mengajakmu jalan-jalan hari ini..” ujar Suho mengingat sesuatu.
“Jalan-jalan? Kemana?” tanya Raewon bingung.
“Kau tidak usah banyak tanya, cepat ganti bajumu dan ikuti saja aku nona Park..” jawab Suho membuat Raewon mengerutkan dahinya keheranan. Tanpa menunggu lama, Suho-pun mendorong Raewon untuk masuk ke kamarnya dan mengganti bajunya.
“Aku akan menunggu disini, kau harus berdandan yang cantik, Park Raewon. Kau tidak bakal tau jika nanti aku menyatakan cintaku kan?” Raewon yang masih diam karena kaget dengan dorongan paksa Suho ditambah dengan ucapan Suho tadi langsung membuka pintu kamarnya dan menyembulkan kepalanya di ambang pintu kamar.
“Mworagu??!!” tanya Raewon dengan ekspresi yang bisa dibilang kaget dan kesal.
“Astaga, aku hanya bercanda.. mengapa kau menanggapinya serius? Sekarang cepat masuk kekamarmu dan ganti pakaian” ujar Suho seperti perintah seraya mendorong kening Raewon dengan jari telunjuknya.
“Aishh.. menyebalkan!” gerutu Raewon didalam kamar yang masih bisa didengar oleh Suho.
*****
_Setelah sekian lama menunggu_ haha xD (lol)
“Park Raewon, kau itu merias diri atau menghitung rambutmu sihh?? Apa kau tidak tau jika aku bo-” perkataan Suho berhenti begitu saja ketika melihat Raewon yang tampak manis dan elegant berbalutkan dress selutut berwarna biru muda dengan pita yang melekat disisi kanan pinggang Raewon. Raewon juga tampak cantik dengan rambut yang terurai dan make up natural yang sengaja ia buat.
Jeongmal Yeoppona!  Batin Suho dalam hati
“Wahh.. Daebakk! Kajja!” ujar Suho terlihat senang. Namja ini bahkan melupakan sumpah serapahnya yang ia tujukan kepada Raewon.
“Aishh.. sebenarnya kita mau kemana?” tanya Raewon saat Suho menarik lengannya. Suho hanya diam dan tetap melanjutkan rencananya.
Selama perjalanan, diantara mereka tidak ada yang ingin membuka mulutnya. Keduanya hanya diam dan memilih untuk melihat jalanan kota seoul yang sedang ramai-ramainya dipadati penduduk.
“Tutup matamu” ujar Suho ditengah perjalanan, Raewon yang masih belum mengerti kemana pembicaraan Suho-pun hanya diam dan memandang Suho dengan tatapan aneh.
“Tutup matamu..” ujar Suho lagi mengulang perintahnya tadi. Raewon hanya menaikkan satu alisnya masih tidak mengerti, namun tangannya sudah bertengger manis di atas kedua matanya yang terpejam mengikuti perkataan Suho.
“Masih lama tidak? Jika masih lama, bisakah kupinjam dasimu saja? Tanganku bisa pegal jika begini terus.. lagipula untuk apa aku menutup mataku?” ujar Raewon mengeluh karena tangannya pegal. Suho yang mendengar perkataan Raewon-pun menghentikan mobilnya seraya menutup mata Raewon dengan dasi yang ada di jok belakang mobilnya.
“Cha.. sekarang tugasmu hanya diam dan mengikutiku, Arasseo?” ujar Suho sambil menjalankan mobilnya lagi.
Hanya desahan panjang yang Raewon keluarkan. Suho memang selalu memberikannya kejutan seperti ini. Namun, kali ini rasanya berbeda. Bukankah Suho dan Raewon tidak lagi mempunyai ikatan?
_SKIP_
“Pelan-pelan.. didepanmu ada harimau” ujar Suho membuat Raewon bergidik namun, Raewon tau apa yang dikatakan Suho hanya bualan belaka.
“Sudah? Boleh kubuka ikatannya?” tanya Raewon yang merasakan Suho berhenti berjalan.
“Hmm.. kubuka, tapi kau jangan mengintip ya?” ujar Suho seraya melepas ikatan dasi yang melekat pada kedua mata Raewon. Namja itu menutup kedua mata Raewon dengan kedua tangannya.
“Hitungan ketiga, oke?” tanya Suho yang hanya dibalas anggukan oleh Raewon.
“Hana.. Dul.. Set..” ujar Suho seraya melepaskan kedua tangannya yang berada di sepasang mata emerald Raewon.




Hehe.. :-D
Suho oppa yang dateng yaa?
Ada 2 Author lagi lho yang dateng ke blog kita,,
Kita liat aja siapa yang akan datang dan memeriahkan blog ini, Okey?!
Annyeong!

Kamis, 16 Januari 2014

You're My Angel (part 2)

Annyeong readers!
Author kembali lagi nih dengan ff lanjutan yang kemaren,
Title : You're My Angel part 2
Main Cast : Park Raewon, Cho Kyuhyun, Kim Junmyeon (a.k.a Suho)
Other Cast : Park Jung Soo, Lee Donghae, Choi Siwon, Kim Jiyeon
Note : Disini insyaallah akan ada Author-Author baru yang cantik-cantik dan imut-imut lho..
jadi, kalian ga akan bosen baca fanfiction-fanfiction dari blog ini..

Dah, langsung aja!

^_^ !Happy readings! ^_^

_Park Raewon *POV*­_
Drrttt... Drrttt... Drrttt...
Ponselku bergetar disaat jam pelajaran baru dimulai, tanpa ambil pusing kuraih ponsel yang berada di saku celanaku.
Bolehkah aku duduk sebangku denganmu?
Aku tertegun, siapa yang mengirim pesan ini? Pintu kelas-pun terbuka.
Mereka kan? Batinku,
“Kalian mahasiswa pindahan itu kan?” tanya seonsangnim kepada 3 orang namja yang tadi masuk. Ya.. mereka adalah namja-namja yang tersenyum padaku tadi, bagaimana bisa mereka ada disini? Dan apa tadi yang seonsangnim katakan? Mahasiswa pindahan?
“Ne..” jawab mereka serempak, kelas pun menjadi ricuh. Terutama para yeoja, mengapa mereka selalu seperti ini jika namja tampan masuk ke kelas ini?
“Baiklah perkenalkan diri kalian..” ujar Lee seonsangnim mempersilahkan ketiga namja tadi memperkenalkan dirinya masing-masing.
“Annyeonghaseyo,, Choneun Lee Donghae imnida, Bangapseumnida..” ujar namja imut yang mempunyai tinggi sekitar 175 cm itu membungkukkan badan, Aishh.. aku bisa gila sekarang, Donghae hanya tersenyum tapi kenapa para yeoja berteriak seakan telah mendapat tandatangan dari biasnya?
“Annyeonghaseyo.. Choneun Park Jung Soo imnida, kalian bisa memanggil saya Leeteuk. Kamsahamnida” ujar namja yang memiliki senyum seperti angel itu membungkukkan badan, Ahh.. Aku rasa wajahnya sangat familliar.
“Annyeonghaseyo, Choneun Cho Kyuhyun imnida, Bangapseumnida..” ujar namja ketiga membuatku terdiam, aku merasa tidak asing dengan suara, namanya, dan juga wajahnya. Namja itu bilang namanya Kyuhyun kan? Mengapa aku merasa bahwa aku kenal sekali dengannya? Semua yeoja yang ada dikelaspun menjadi ricuh, sebenarnya ini kelas atau fan meeting sih? Hufftt... -_-
“Tenang semua..!!” teriak Lee seonsangnim pada semua sambil memukul mejanya.
“Baiklah, kalian bertiga boleh duduk di bangku yang kosong” ujar Lee seonsangnim yang ditanggapi langsung oleh para yeoja, mereka sibuk menyingkirkan teman sebangku mereka agar salah satu dari namja itu mau duduk dengan mereka. Mataku masih sibuk memperhatikan Kyuhyun, aku masih merasa bahwa aku dengannya sudah kenal dengan sangat baik. Bahkan aku berharap-harap untuk duduk sebangku dengannya, ada apa ini? Apakah aku gila?
Kyuhyun berjalan mendekat padaku, melihat tatapan matanya yang sedari tadi tertuju pada bangku yang kududuki, aku malah semakin berharap dia dapat duduk denganku. Namun, aku tau ini tidak akan terwujud karena aku sudah duduk dengan Hyuna.
“Annyeong..” sapa Kyuhyun pada Hyuna diiringi dengan senyuman mautnya, astaga! Raewon, sadarlah! Kyuhyun tadi memandangi Hyuna bukan dirimu..
“Annyeong..” balas Hyuna dengan senyum manis lagi, dirinya merasa bahwa Kyuhyun akan duduk dengannya. Para yeoja dikelas inipun diam dan menatap Hyuna dengan kesal dan tatapan mengejek lainnya.
“Bolehkah aku duduk dengan yeoja manis yang ada disebelahmu?” ujar Kyuhyun membuatku membelalakkan mata saking tidak percaya. Apa tadi dia bilang? Manis? Ohh tidakk,, habislah aku dimakan oleh para yeoja yang ada dikelas ini..
“Hah?!!” teriak Hyuna tidak percaya dengan apa yang Kyuhyun katakan. Matanya menatapku dengan kesal, marah, iri dan tatapan menyeramkan lainnya.
“Bolehkan? Terima kasihh..” ujar Kyuhyun menarik lengan Hyuna untuk membantu Hyuna pindah bangku, Kyuhyun bahkan membantu Hyuna merapikan buku-bukunya diiringi senyuman mautnya.
Setelah Hyuna pindah ke bangku kosong yang ada dibelakang, Lee seonsangnim melanjutkan kembali pelajarannya. Namun selama pelajaran aku sama sekali tidak bisa konsentrasi. Anak yang mengaku bernama Kyuhyun ini terus saja menatapku, dia bahkan menopang dagunya memakai kedua tangannya seperti sedang nonton film drama serial, memang dia pikir aku ini apa?
“Baiklah! Project days!!” semua murid dikelas ini langsung mendesah panjang ketika Lee seonsangnim mengatakan dengan lantang dengan mimik wajah senang seakan-akan dirinya baru saja menang lottere.
“Ayolah ini akan menyenangkan, aku janji! Kalian akan diberi tugas untuk mengamati kegiatan apa saja yang bisa dijadikan sebagai sumber motivasi kalian untuk bermusik” ujar Lee seonsangnim membuatku mendesah lega karena aku suka musik. Tapi tidak dengan Tiffany dan kawan-kawannya, mereka terus mengeluh hal-hal yang menurutku wajar.
“Hei, aku bahkan belum memberitaukan bagian menyenangkannya, kalian akan berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang” ujar seonsangnim membuatku terlonjak kegirangan. Langsung kulirik Jiyeon eonni yang sedari tadi hanya diam. Eonni juga tersenyum.
“Baiklah, pelajaran selesai! Kalian boleh memilih anggota kelompok sendiri. Annyeong!” ujar seonsangnim langsung meninggalkan kelas. Aku langsung mengemasi barang-barang yang ada dimejaku.
“Ekhm, kita belum kenalan? Neo ileumi meo eyo?” tanya Kyuhyun menanyakan namaku disaat aku memasukkan semua barangku kedalam tas. Tadinya aku berniat akan langsung pergi meninggalkannya, tapi anak ini malah menyapaku.
“Ehh,, Choneun Park Raewon imnida” jawabku masih berada ditempat duduk, anak ini malah mengajakku mengobrol lagi..
“Cho Kyuhyun..” ujarnya mengulurkan tangan dan tersenyum manis.. (Beda banget sama Kyuhyun XD). Langsung saja kubalas jabatan tangannya.
Deg!
Rasanya seperti tersengat listrik saat tangannya menyentuhku, apa ini?
“Tentang tugas tadi, kau sudah punya kelompok sendiri kah?” tanya Kyuhyun masih belum melepaskan tangannya.
“Belum, rencanaku sihh dengan Jiyeon eonni..” jawabku sambil berusaha melepaskan genggaman tangannya karena risih, sedari tadi ada yang tidak beres dengan jantungku.
“Mian, Bagaimana jika kau bersamaku, Leeteuk dan Donghae?” tanya Kyuhyun lagi membuatku tertegun, bersamanya dan kedua namja tadi yang diteriaki banyak fans mereka?
Duduk sebangku dengan Kyuhyun saja mampu membuat ponselku bergetar beberapa kali selama pelajaran. Semua pesan yang masuk adalah pesan ancaman dari yeoja-yeoja yang tadi berteriak histeris saat Kyuhyun menyunggingkan senyumnya.
“Bagai-” ucapanku terpotong begitu saja saat eonni dan Siwon masuk ke dalam kelas, mereka memilih menunggu diluar ketika melihat aku sedang berbicara pada Kyuhyun.
“Kurasa Siwon dan eonni sudah menungguku, bagaimana jika kita membicarakan ini nanti?” tanyaku seraya mengangkat tas dan berdiri, diikuti oleh Kyuhyun yang hanya mengangguk.
“Geurae, Annyeong..” ujarku meninggalkan Kyuhyun.



_Author *POV*_
“Ciee.. Bolehkah aku duduk dengan yeoja manis yang ada disebelahmu?” ujar Jiyeon menggoda Raewon sambil menirukan suara dan gaya Kyuhyun.
“Siapa?” tanya Siwon menginterogasi Raewon. Raewon hanya menggelengkan kepada dan memasang headset pada telinganya.
“Ya!!” teriak Siwon pada Raewon yang sudah melarikan diri sebelum Siwon mengoceh lagi.
*****
Eonni, sepertinya aku tidak bisa mengantarmu
Mian.. J
Raewon tersenyum karena sudah membantu sahabatnya, memang dia tidak membantu Jiyeon untuk shopping atau semacamnya. Akan tetapi, dirinya sudah bicara pada Sehun untuk menemani Jiyeon. Jadi sekarang Raewon hanya duduk bersandar pada headboard ranjang queensize miliknya, matanya dengan teratur mengikuti deretan baris demi baris yang ada dihadapannya. Inilah yang selalu Raewon lakukan jika dirumah menyibukkan dirinya dengan membaca novel, selalu menyumpal telinganya dengan earphone atau headphone dan menyesap avocado juice kesukaannya.
“Ahh.. aku sudah bosan dengan kehidupan ini, mengapa rasanya begitu hampa dan kosong disini?” tanya Raewon seraya memukul-mukul dadanya. Berharap rasa sakit itu hilang, namun apa yang bisa Raewon lakukan? Bukankah kenyataan itu memang menyakitkan?
Drrttt... Drrttt... Drrttt...
Bukankah bunga mawar putih itu indah?
Kau tidak mau mengambilnya didepan pintu rumahmu?
Raewon hanya menaikkan satu alisnya, tidak mengerti dengan isi pesan ini. Tapi, ini adalah nomor yang sama dengan yang tadi pagi. Tanpa banyak babibu, Raewon langsung melesat keluar pintu kamarnya menuju pintu depan. Raewon kaget saat melihat sebucket bunga mawar putih tergeletak di depan pintu rumahnya. Matanya mulai menelusuri sekeliling rumah, berharap ada yang memberinya penjelasan tentang hal ini. Dengan perlahan tangannya mengambil bunga mawar yang berada dibawahnya. Dahinya berkerut karena tidak menemukan apapun, siapa yang mengirim bunga cantik ini? Batin Raewon lalu kembali ke kamarnya setelah menaruh bunga itu didalam vas.
Baru saja Raewon membaringkan badannya, ia mendengar ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya.
“Aishh.. jinjja!!” gerutu Raewon kesal karena baru saja membaringkan badannya diiringi desahan panjang yang sengaja ia buat. Namun, pada akhirnya juga Raewon akan membuka pintunya.
“Nuguseyo?” tanya Raewon sambil membuka pintu rumahnya, wajah Raewon berubah menjadi tegang, kaget. Perasaannya campur aduk setelah melihat siapa namja yang datang.


Jerejengg.......
Haha,, :-D
Kira-kira siapa ya yang datang?
Oh ya, mungkin di chapter selanjutnya Suho akan muncul
Comment dan Saran ya readers,,


Senin, 13 Januari 2014

You're My Angel (Part 1)

Title : You’re My Angel
Main cast : Park Raewon, Cho Kyuhyun, Kim Junmyeon (a.k.a Suho)
Other cast : Park Jung Soo, Lee Donghae, Choi Siwon, Kim Jiyeon
Warning : Ranjau typo bertebaran dimana-mana, maaf banget kalo alurnya kecepetan atau sebaliknya karena ff ini murni dari hasil pemikiran author, kalo ceritanya aneh atau gimana mohon dimaafkan karena aku masih termasuk newbie. Author mohon banget tinggalkan jejak kalian lewat comment ya readers, tolong kasih aku saran harus gimana karena ini adalah ff pertamaku, dont be a silent readers chinguu J
^_^ !Happy readings! ^_^

_Author *POV*_
Seorang yeoja cantik sedang berjalan santai masuk menuju kantin Kyunghee university. Yeoja itu tampak sangat santai dan tidak memedulikan keadaan sekitar yang bisa dibilang sangat ramai dan berisik. Yeoja itu berambut hitam ikal bergelombang, mempunyai kulit putih seputih susu, sepasang mata emerald-nya tampak sangat indah saat ia tersenyum, tingginya 176 cm, dan mempunyai badan yang ramping.
“Park Raewon!” teriak seorang namja kepada yeoja tadi yang masih saja tidak menghentikan langkahnya. Namja itu masih berteriak-berteriak padanya walaupun orang-orang disekitarnya sudah memandangnya dengan tatapan aneh. Namja itu berlari menuju Raewon yang sudah duduk di bangku yang selalu Raewon dan namja itu duduki setiap harinya.
“Nona Park, sebaiknya kau segera ke dokter untuk memeriksa telingamu yang sepertinya bermasalah itu..” ujar namja itu setelah berada didepan Raewon namun, yeoja yang berada didepannya tetap saja tidak menggubris perkataannya tadi.
“Ya! Kau itu mendengarku tidak sihh?!” ujar namja itu mengambil buku yang sedang Raewon baca. Raewon yang merasa bukunya diambil-pun mengalihkan pandangannya pada namja yang sekarang sedang duduk didepannya dengan muka kesal.
“Eo, Siwon-ah.. museun iriya?” tanya Raewon sambil melepas headset yang sedari tadi melekat ditelinganya. Matanya terus menatap Siwon sampai namja itu menjawab pertanyaannya.
“Eishh,, jadi sedari tadi telingamu itu?” tanya Siwon mengembalikan buku Raewon dan menunjuk telinga Raewon dengan dagunya.
“Ahh.. jadi tadi kau memanggilku? Mianhae..” jawab Raewon sebelum matanya mulai beralih pada buku yang dipegangnya. Tangannya meraba-raba sekeliling untuk mencari avocado juice yang baru saja ia pesan.
“Ya! Lalu kau anggap diriku ini apa? Patung kah?” tanya Siwon mengibas-ngibaskan kedua tangannya didepan wajah Raewon. Diambilnya lagi buku novel yang mengalihkan perhatian Raewon saat yeoja itu tak memedulikan kibasan tangannya.
“Aishh.. Waegeurae??” tanya Raewon balik dengan kesal. Gadis itu memang selalu lupa akan keadaan sekitar jika buku novel sudah dihadapannya.
“Kau bisa melakukan ini dirumah kan? Ayolah.. kau tau aku paling tidak suka diduakan” ujar Siwon diiringi dengan desahan panjang diakhirnya seperti merajuk. Tapi, namja ini memang tidak suka jika dirinya dipojokkan.
“Sudahlah,, kau datang sendiri? Mana Jiyeon eonni?” tanya Raewon begitu menyadari bahwa sahabatnya yang satu itu tidak ada sejak tadi.
“Noona? Dia bilang ingin menemui Sehun ditaman sekolah” jawab Siwon santai merebut minuman digenggaman Raewon dan meneguknya hingga menyisakan seperempat dari gelas itu saja. Raewon hanya mendesah kesal.
“Sehun? Beberapa hari ini mereka sering sekali bersama, apa mungkin mereka berkencan?” tanya Raewon dengan hati-hati.
“Mungkin saja, didunia ini tidak ada yang tidak mungkin” jawab Siwon sambil mengambil satu dari sepasang headset yang masih melekat di telinga Raewon.
“Tapi, bukankah kau menyukai eonni? Mengapa reaksi-mu biasa saja? Tidak marah ataupun kesal?” tanya Raewon yang berhasil membuat Siwon tersedak karena sedang meminum juice milik Raewon (lagi).
“Mwo?! Yak! Aku tidak pernah menyukainya.!” Elak Siwon dengan gelengan kepalanya untuk meyakinkan Raewon.
“Jinjja? Tapi mengapa aku merasa jika kau berbeda saat menatap matanya?” tanya Raewon lagi dengan nada menggoda, Gadis ini malah terkekeh saat Siwon memarahinya.
“Annyeong..” ujar Jiyeon lalu duduk disamping Raewon. Wajahnya tidak bisa menyembunyikan kesenangannya.
“Aigoo.. eonni, kau senang sekali.. apa yang terjadi?” ujar Raewon yang malah membuat Jiyeon makin menyunggingkan senyumnya.
“Tidak,, nanti malam Sehun mengajakku berkencan” jawab Jiyeon tersipu karena malu.
“Jinjja? Chukkae..” ujar Raewon dengan tulus, tangannya dengan cepat mengambil buku novel yang Siwon ambil tadi.
“Ya!” teriak Siwon kesal kepada Raewon yang terkekeh menyunggingkan senyumnya.
“Lagipula ini adalah punyaku kan? Mengapa kau harus marah?” tanya Raewon kepada Siwon yang dibalas dengan tatapan bingung seorang Choi Siwon.
“Kencannya nanti malam kan? Apa eonni mau kutemani untuk shopping?” tanya Raewon yang dibalas senyuman oleh Jiyeon.
“Ne, aku butuh teman untuk belanja” jawab Jiyeon lalu sibuk menggeluti ponselnya. Lalu ada 3 orang namja yang tersenyum kepada Raewon. Raewon yang tidak tau menau siapa nama 3 namja tadipun hanya bisa membalas dengan senyuman.
“Ya.. keu namja, nugu??” tanya Siwon ketika melihat Raewon membalas senyuman 3 orang namja (yang menurut author sihh keche semua.. *plak) tadi.
“Namja? Yang mana?” tanya Jiyeon yang daritadi hanya sibuk dengan ponselnya.
“Itu.. 3 namja itu tadi memberi senyum pada Raewon saat lewat sini” jawab Siwon menunjuk 3 orang namja yang sedang duduk berbincang-bincang. Salah satu dari ketiga namja itupun menyadari bahwa Siwon sedang membicarakan mereka, namja itu hanya tersenyum namun, hanya pada Raewon.
“See? Dia hanya tersenyum pada Raewon kan?” ujar Siwon lagi. Jiyeon hanya mengangguk dan menunggu penjelasan dari Raewon. Namun yang dimintai penjelasan sibuk dengan buku novelnya.
“Ya! Siapa mereka?!” tanya Siwon lagi berteriak, sempat menyita perhatian orang-orang sebelum Siwon meminta maaf.
“Molla..,,” jawab Raewon tak acuh lalu pergi meninggalkan Siwon dan Jiyeon.
“Aishh.. Jinjja! Park Raewon!!” teriak Siwon lagi dan mengejar Raewon.

*****

_Park Raewon *POV*­_
Drrttt... Drrttt... Drrttt...
Ponselku bergetar disaat jam pelajaran baru dimulai, tanpa ambil pusing kuraih ponsel yang berada di saku celanaku.
Bolehkah aku duduk sebangku denganmu?
Aku tertegun, siapa yang mengirim pesan ini? Pintu kelas-pun terbuka.
Mereka kan? Batinku,


Hmm,, Kira-kira siapa ya yang buka pintunya?
Author mau liat nih siapa yang comment, mohon banget comment'nya ya readers..
Saran SANGAT DIBUTUHKAN!!