Sabtu, 25 Januari 2014

You're My Angel (part 4)

Annyeong Readers!!
Mana suaranya?!!
Author Park Raewon disini!!
Kali ini Author akan melanjutkan ff You're My Angel,,
Langsung ajaa!! Check It Out Chinguu,,

“Hana.. Dul.. Set..” ujar Suho seraya melepaskan kedua tangannya yang berada di sepasang mata emerald Raewon.

_Park Raewon *POV*_
Ku kerjapkan mataku saat Suho oppa sudah melepaskan tangannya, masih kukerjapkan lagi untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinaku. Saat penglihatanku sudah tidak kabur, yang pertama kulihat adalah pohon, kulihat Suho oppa tersenyum saat melihat pohon ini. Aku terkejut, mengapa oppa harus membawaku kesini?
“Eotte? Kau senang?” tanya Suho oppa dengan wajah yang bisa dibilang senang dan bangga, Mengapa aku harus melihat pohon ini lagi? Mengapa hanya kenangan buruk yang selalu kukenang?
“Oppa, mengapa kau membawaku ketempat ini?” tanyaku menatap lekat-lekat batang pohon tua yang berdiri dengan kokoh didepanku ini.
“Aigoo.. ingatanmu memanglah buruk nona Park, kau tak ingat? Disinilah tempat pertama kali kita bertemu bodoh!” ujar oppa seperti merendahkanku, aku tidak peduli lagi dengan candaannya. Yang aku tanya sekarang, mengapa aku harus ketempat ini lagi?
“Hmm.. aku bertemu denganmu di supermarket. Mengapa oppa membawaku ke tempat ini?” tanyaku masih sabar menantikan jawabannya meskipun rasanya dadaku sangat sesak mengingat kenangan itu.
“Ani, pertama kali kita bertemu disini bukan disupermarket. Kau pernah kesini tiga tahun yang lalu kan nona Park?” elak Suho oppa, aku hanya bisa berkutat dengan pikiranku.
_Flashback on_
Seorang yeoja cantik tengah duduk bersandar pada pohon, tampaknya yeoja ini sedang merenungkan dan memikirkan sesuatu. Yeoja ini bahkan tidak menyadari bahwa sedari tadi ada seorang namja yang melihatnya dari jauh. Senyum manis terukir dari bibir namja itu saat melihat yeoja yang sedari tadi hanya menatap kosong kedepan.
“Bagaimana bisa kau pergi? Aku masih mencintaimu.. eotteokhe?” ujar Raewon dengan lirih karena terus memikirkan namja yang mungkin tidak akan kembali lagi kedunia ini.
Bagaimana ini bisa terjadi? Oppa, mengapa kau tak membawaku pergi saja? Apa oppa senang melihatku seperti ini? Naega saranghae, mani mani saranghae~ batin Raewon.
Hatinya sakit setelah mengetahui malaikat pelindungnya pergi begitu saja. Mengapa semua ini terjadi? Tess~
Kedua bulir air mata itu keluar begitu saja tanpa permisi. Raewon bangkit, ia tidak mau mengingat lagi kenangan indah yang ia cintai. Namja yang ia akui sebagai malaikat pelindungnya sekarang sudah meninggalkannya. Dengan sigap ia menghapus air mata yang berada dipipinya. Melihat itu, namja yang memerhatikan gerak-gerik Raewon itupun tersenyum.
Raewon berjalan meninggalkan pohon itu, namun baru saja beberapa langkah Raewon menggerakkan kakinya. Ada seorang namja yang (sengaja) menabraknya. Ya, tentu saja itu namja yang memerhatikan Raewon tadi. Namja yang menabraknya terus menerus mengucapkan kata maaf yang membuat telinga Raewon memanas.
“Jweseonghamnida..” ujar namja itu lagi menunduk, Raewon hanya tersenyum.
“Ne.. nan, gwenchanaseyo..” ujar Raewon lembut dan tersenyum manis. Setelah itu Raewon hanya menundukkan badannya dan berjalan pulang.
_Flashback off_
Raewon masih mengingat wajah namja yang menabraknya. Sedikit-sedikit, wajah Junmyeon memang berubah. Sekarang dirinya mengerti apa yang dimaksudkan oleh Suho. Namja inilah yang menabraknya dulu.
“Eo.. oppa, neo..? kau yang menabrakku waktu itu??” tanya Raewon setelah mengingat-ngingat peristiwa itu. Sebenarnya ia sudah mencoba melupakan kenangan-kenangannya bersama first love-nya. Namun Suho lah yang memaksa Raewon untuk mengingatnya.
“Hmm.. setelah itu aku mengikutimu, beberapa hari berikutnya aku kembali menabrakmu di supermarket” ujar Suho memberikan penjelasan, Raewon mengerutkan dahinya. Pikirannya melayang entah kemana.
“Raewon-ah.. kau mendengarku kan?” tanya Suho lagi mengibaskan sebelah tangannya didepan wajah Raewon untuk menyadarkan Raewon dari lamunannya.
“Eohh, Geureom, kau sengaja menabrakku di supermarket oppa?” tanya Raewon yang hanya dibalas anggukan dari Suho.
“Raewon-ah..” panggil Suho pada Raewon yang masih merenung sambil memandang pohon besar yang ada didepannya dengan tatapan kosong.
“Hmm?” balas Raewon tak berminat sama sekali untuk memandang wajah imut milik Suho.
“Aku boleh bertanya sesuatu?” tanya Suho memandang Raewon dengan hangat dan lembut. Wajahnya menandakan ia ingin membicarakan sesuatu yang serius. Raewon yang mengetahui perubahan mimik wajah Suho-pun menatap manik mata Suho dalam-dalam. Tak ada balasan apapun dari Raewon. Hanya sebuah anggukan kecil yang diberikan oleh Raewon.
“Waktu itu, kau merenung dan menangis disini kan?” Raewon mengangguk lagi, menunggu Suho untuk melanjutkan perkataannya. Suho menggenggam erat kedua tangan Raewon, menjalarkan kehangatan ke seluruh tubuh Raewon.
“Mengapa kau menangis? Beberapa hari setelah itu juga kau tidak suka keluar rumah..” imbuh Suho lagi membuat Raewon menghembuskan nafasnya kasar. Sejujurnya gadis ini ingin menutup rapat-rapat kenangan manis sekaligus buruk yang ada dimasa lalunya. Namun, hatinya juga tidak bisa menanggung semuanya sendiri lagi. Ia butuh seseorang yang bisa mendengarkan ceritanya dengan baik. Gadis ini ingin menangis dalam pelukan Suho seperti dulu lagi. Apa yang harus dia lakukan? Pertanyaan ini terus saja menggerayangi otaknya.
“Mengapa oppa bertanya begitu?” tanya Raewon balik seolah tidak suka Suho mengungkit-ungkit kembali masa lalunya.
“Aku hanya bertanya, sepertinya saat itu kau ‘benar-benar’ menangis, aku ingin tau apalagi penderitaan yang ada dihidupmu Raewon-ah..” jelas Suho lembut seraya mengelus rambut Raewon, matanya selalu memancarkan kehangatan yang membuat Raewon tenang.
“Molla.. aku ingin menceritakan semuanya padamu, tapi aku juga harus merahasiakan ini. Apa bisa kukatakan bahwa ini dilema?” ujar Raewon tidak peduli dengan tangan Suho yang membelai lembut rambutnya. Sekarang yang ada dipikirannya hanyalah masa lalu yang berputar secara acak seperti CD rusak didalam otaknya. Tiba-tiba saja dia merindukan seorang namja. Namja yang memiliki wajah datar dan dingin, namja yang begitu perhatian dan selalu melindunginya, namja yang menghilang begitu saja setelah Raewon berhasil mengakui bahwa dia mencintainya.
“Tak bisakah kau ceritakan padaku?” tanya Suho lagi seperti memohon pada Raewon untuk memberitahunya peristiwa menyakitkan apa lagi yang ada dihidup yeoja cantik yang mempunyai senyum manis ini.
Hanya gelengan kepala yang Raewon berikan untuk menjawab pertanyaan Suho. Matanya terus memandang lekat-lekat pohon besar ini yang menyimpan banyak kenangan-kenangan manis dirinya dengan namja yang tengah dirindukannya saat ini.
“Bisakah kita pergi dari sini? Aku tidak ingin berada disini lagi..” ujar Raewon dengan suara bergetar, Raewon selalu saja ingin menumpahkan air matanya jika mengingat rangkaian-rangkaian masa lalunya.
“Eohh..” jawab Suho sambil merangkul bahu Raewon dan berjalan menuju mobilnya yang ada dipinggir jalan raya dekat pohon besar ini berada.
                                                                       *****
Drrttt... Drrttt... Drrttt...
Ponsel Raewon bergetar saat Raewon sedang memakai baju, bersiap-siap pergi ke kampus. Diraihnya ponsel yang berada di meja rias dekat ranjang queensize-nya.
Cepat keluar nona, aku sudah berada diluar.
Hari ini kau kuantar, tidak ada penolakan.
Raewon tersenyum saat membaca SMS dari Siwon. Setelah memakai bajunya, yeoja ini langsung saja bergegas menemui Siwon yang tengah berdiri di samping mobil Audy hitam-nya.
“Morning princess” sapa Siwon ramah sambil membukakan pintu mobil. Raewon yang bingung dengan tingkah Siwon hanya tersenyum dan memasuki mobil Siwon dengan dahi berkerut.
“Kita harus sampai kampus tepat waktu nona, mengapa kau lama sekali?” tanya Siwon setelah masuk kedalam mobil. Dengan lihai Siwon memakai sabuk pengaman dan membantu Raewon yang nampak kesusahan dalam memakai sabuk pengamannya. Dahi Raewon makin berkerut karena bingung sekaligus heran dengan tingkah laku Siwon yang berbeda dari biasanya.
“Siwon-ah, apa kau salah minum obat hari ini?” tanya Raewon yang penasaran dengan gerak-gerik Siwon yang boleh dibilang aneh. Siwon yang mendengar secara jelas apa yang dikatakan Raewon itu hanya terkekeh dan menjalankan mobilnya menuju tempat tujuannya, Kampus.
Selama perjalanan, tidak ada diantara mereka yang membuka mulutnya. Keduanya terdiam entah karena apa. Raewon juga bingung dengan tingkah laku Siwon yang aneh. Sesampainya di parkiran kampus, Siwon langsung keluar mobil tanpa menunggu Raewon. Siwon hanya memberi isyarat agar Raewon tetap duduk dengan manis. Betapa kagetnya Raewon saat mengetahui Siwon membukakan pintu mobil dan tersenyum manis. Raewon bingung, namun ia hanya menikmati lesung pipi Siwon yang menggemaskan menurutnya.
“Mwoya neo?” tanya Raewon saat keluar dari mobil seiring dengan Siwon menutup pintu mobil. Siwon hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Keduanya berjalan beriringan menuju kantin.
“Siwon-ah, neo gwenchana?” tanya Raewon yang sedari tadi dibuat bingung dengan tingkah laku Siwon. Yeoja ini bahkan memeriksa suhu badan Siwon, tangannya berada dikening Siwon seraya dengan keluarnya pertanyaan tadi dari mulutnya.
“Nan gwenchana, waeyo?” tanya Siwon balik disertai kekehannya. Bukan kenapa, wajah innocent Raewon saat bingung sangat lucu dan menggemaskan bagi Siwon.
“Ani, mengapa kau bertingkah aneh?” ujar Raewon sambil menyender di meja yang bisa dibilang areanya dengan Siwon dan Jiyeon eonni. Karena setiap hari mereka selalu duduk di meja ini.
“Aneh? Aku tidak aneh, memang salah jika aku memperlakukanmu layaknya tuan puteri?” tanya Siwon tersenyum sumringah dan cengengesan. Raewon tau, pasti ada yang tidak beres dengan sahabatnya ini. Ia harus menyelidiki lebih lanjut mengapa Siwon bersikap seperti ini.
“Hmm,, Geuraekunna, Ah! Jiyeon eonni eodiseyo?” tanya Raewon mengarahkan pandangannya kesekitar kantin namun nihil. Raewon tidak menemukan eonni-nya.
“Noona? Molla, mengapa setiap kali kita tiba dikampus kau selalu menanyakannya? Aku saja tidak pernah kau tanya keberadaannya..” jawab Siwon seperti sedang merajuk. Lagi-lagi dahi Raewon berkerut, memang sepertinya ada yang tidak beres dengan Siwon.
“Aishh.. Karena kau selalu ada jika aku kesini, tapi eonni? Dia tidak ada kan sekarang? Mana mungkin aku mencari-cari orang yang aku sudah tau keberadaannya, pabo!” cetus Raewon lalu menjitak kepala Siwon, yang dijitak hanya mendengus kesal dan mengelus-elus kepalanya. Tak lama kemudian, datanglah Kyuhyun, Leeteuk dan Donghae. Sontak saja para yeoja dikantin itu ricuh karena ketampanan mereka bertiga.
“Annyeong!” sapa Kyuhyun ramah pada Raewon dan tersenyum dengan manis. Kyuhyun dan Donghae berlalu, tapi tidak dengan Leeteuk yang tetap berdiri didepan Raewon dan memberikan senyum mautnya.
“Annyeong, Raewon-ssi.. Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Leeteuk ramah. Semua yeoja hampir berteriak histeris karena melihat senyumnya. Angel, mengapa senyumnya seolah seperti malaikat?
“Oh, Annyeong Leeteuk-ssi.. aku sedang menunggu sahabatku, Jiyeon” balas Raewon tak kalah ramah dan membalas senyuman Leeteuk. Tapi entah mengapa Raewon merasakan kenyamanan saat berada didekat Leeteuk.
“Kau sudah sarapan? Mau bergabung makan dengan kami?” tanya Leeteuk menawari Raewon untuk makan bersamanya, Kyuhyun dan juga Donghae. Entah apa yang Raewon pikirkan sampai tak menyadari bahwa tangannya sudah digenggam oleh Leeteuk. Tanpa menunggu jawaban dari Raewon, Leeteuk menarik dengan halus tangan Raewon agar mau sarapan dengannya.
“Hyung, apa yang kau lakukan?” tanya Kyuhyun saat mengetahui Leeteuk menggenggam tangan Raewon.
“Mwo? Aku hanya mengajaknya sarapan dengan kita, apa aku salah?” jawab Leeteuk santai seraya mempersilahkan Raewon untuk duduk. Siwon yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Raewon dan ketiga namja tadi hanya terbelalak karena tidak percaya apa yang ia lihat. Segera saja Siwon bergegas mencari Jiyeon untuk memberitahu apa yang disaksikannya barusan.
“Eumm, Chogi, apa tidak apa-apa aku disini? Sepertinya banyak yang tidak suka jika aku disini..” ujar Raewon jujur sambil memandangi wajah teman-temannya yang tampak tidak suka dan iri pada Raewon.
“Mereka? Mengapa kau memedulikan tatapan orang padamu? Apa mereka memberimu makan?” jawab Donghae sambil tersenyum manis.
“Raewon-ah, kapan kau akan kembali ke langit?” tanya Kyuhyun

Aahh.. Comment'nya chinguu..
Please buat blog ini rame kaya dipasar, oke?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar